Hamparan
hijau di kaki Bukit Kaba benar-benar memanjakan mata, warna-warni buah
dan sayur mayur yang tumbuh di sana membuat lansekap alam kian memikat
dengan aktivitas ibu-ibu di tengah perkebunan sayur mayur. Panorama yang
disuguhkan pun digenapi tampilan gunung api kembar dan gunung hitam
yang telah padam.
Ada
banyak gunung yang dapat di daki di Provinsi Bengkulu, seperti : Bukit
Daun dan Bukit Kaba, gunung patah, gunung seblat dan gunung Hulu Palik.
Namun Bukit Kaba yang lebih popular karena terkenal ramah untuk pendaki
pemula. Letak gunung api ini berada Kabupaten Rejang Lebong dan
kepahiang, merupakan kawasan resapan air untuk kedua kabupaten tersebut.
Pintu pendakian Bukit Kaba terletak di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Ketinggian puncak Bukit Kaba sekira 1.973 m dpl dimana terdapat kawah
besar di ketinggian sekira 1.700 m dpl yang menyuguhkan pemandangan
menarik. Rutenya pun sudah terarah meliputi dua jalur, yakni jalur tanah
yang biasa digunakan untuk trekking dan jalur aspal yang bisa
dilewati oleh ojek. Jalur aspal dibuat sejak 1994 untuk melancarkan
petugas yang pulang pergi mengamati aktivitas gunung.
Ditinjau
dari sejarah letusannya, Bukit Kaba adalah gunung api aktif tipe A,
yaitu tipe gunung yang pernah meletus tahun 1600 sampai sekarang. Ada 8
kawah yang dimiliki gunung ini tapi 5 diantaranya tertutup vegetasi.
Bukit Kaba senantiasa dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana (PVMB) yang bisa ditemui di kaki gunung. Petugas akan
menginformasikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat bahwa
gunung ini aman atau tidak untuk didaki. Meskipun selama ini gunung
menunjukkan pertanda baik-baik saja, Anda yang hendak naik disarankan
untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu ke pos penjaga.
Pos
Pendakian ada di desa Sumber Urip, Talang Markisa, dari pos ini ada dua
jalur, melalu jalur hutan dan jalur aspal yang dapat dilalu roda dua
bahkan roda empat. Pendakian melalu jalur hutan, akan melewati sumber
air panah alami, di jalur ini lebih landai, namun 1 km setelah itu ada
namanyanya tebing cengen, disamping terjal, lincin jalurnya.
daerah ini bervegetasi hutan hujan tropis, jika anda pengamat satwa liar, di sekitar tebing cengeng ini sering ini terlihat siamang sedang bermain. berikutnya berlanjut melewati punggungann hutan yang dilengkapi kemiringan tidak terlali ekstrem selama 20 jam.
daerah ini bervegetasi hutan hujan tropis, jika anda pengamat satwa liar, di sekitar tebing cengeng ini sering ini terlihat siamang sedang bermain. berikutnya berlanjut melewati punggungann hutan yang dilengkapi kemiringan tidak terlali ekstrem selama 20 jam.
Jika
sudah tiba di area kubah Bukit Kaba, Anda bisa menghela nafas panjang,
meregangkan tubuh sejenak dan meluruskan kaki yang begitu letih. Dari
situ, bersiaplah melalui 307 anak tangga untuk mencapai kawah dan puncak
Bukit Kaba. Anda yang melewati jalur aspal pun harus menghadapi anak
tangga tersebut setelah menaiki ojek selama 30 menit.
Dua
puluh menit menapaki tangga akan terbayar setelah Anda melihat tiga
buah kawah pada puncak Bukit Kaba. Asap yang mengepul dari dua kawah
menandakan bahwa gunung ini masih aktif, satu kawah lain yang sudah mati
tidak lagi mengeluarkan asap. Pagar-pagar yang bertengger di bibir
kawah dibuat dengan maksud menjaga pengunjung agar tidak terjerembab ke
dalam kawah.
Apabila
Anda melihat buah-buahan atau bahkan sesajen di puncak kawah, ini
merupakan pertanda bahwa Bukit Kaba masih dipercaya masyarakat sebagai
tempat menghaturkan doa. Mereka meminta banyak hal, mulai dari
keselamatan hingga kesembuhan dari berbagai penyakit.
Bukit Kaba dari Sisi Selatan |
Jangan
ragu untuk mendaki ke Bukit Kaba walaupun Anda belum mengetahui banyak
tentang informasinya. Ada Pokdarwis yang beranggotakan pria-pria Desa
Sumber Urip, mereka siap membantu pendaki mengelola transportasi hingga
konsumsi. Desa Sumber Urip dahulu menjadi kawasan transmigrasi bagi
orang jawa, jadi wajar saja jika Anda akan menemukan banyak penduduk
yang berbahasa Jawa di sini.
Catatan Bengkulu Mountainners