PENEGAKAN HUKUM, REHABILITASI DAN PELEPASLIARAN SATWADILINDUNGI HASIL SITAAN NEGARA UJUNG TOMBAK UPAYAPENSTABILAN EKOSISTEM KAWASAN KONSERVASI
Oleh R.Tri Prayudhi*) Mahasiswa Program Pascasarjana PSL Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu elangrimba79@gmail.com
Absract
Perburuan dan perdagangan satwa liar telah mengakibatkan tidak stabilnya ekosistem suatukawasan, yang berdampak pada kerugian atas terancam punahnya satwa-satwa yang menjadi buruan untuk diperdagangkan. Dampak perburuan juga mengakibatkan konflik antara satwadan manusia yang berdampak juga pada kerugian bagi manusiaitu sendiri. Upaya yangterpenting dalam menghentikan tindak kejahatan perburuan dan perdagangan satwa liar dilindungi ini adalah penegakan hukum yang memberikan efek jera, lemahnya penyidik dalam membuat berita acara penyidikan yang memberatkan bagi para tersangka, menjadikan putusan hukum rendah, dan hal ini tidak akan membuat para pelaku tindak kriminal ini jera,dikarenakan nilai ekonomi dari perdagangan satwa liar dilindungi dapat mencapai puluhan juta bahkan miliaran.Dampak dari perburuan dan perdagangan satwa selain konflik yangtimbul, juga terjadinya perubahan perilaku pada satwa selama proses perburuan, pengakutanhingga diperdagangkan, tindakan ini merupakan bentuk kekejamanyang tidak mensejahterahkan satwa dan dapat mengakibatkan penyakit yang dapat menularkan, antarasatwa dengan manusia.Selain upaya hukum yang dilakukan untuk konservasi dan pelestariansatwa liar diperlukan juga upaya rehabitasi dan pelepasliaran satwa hasil sitaan negara, yang biayanya tidak sedikit, upaya rehabiltasi dan pelepasliaran satwa hasil sitaan negaramerupakan salah satu upaya penstabilan ekosistem, dengan upaya ini maka kelestarian satwaliar di alam dapat terjaga.Kata Kunci : Penegakan hukum, perburuan satwa, perdagangan satwa, konflik satwa, pusat penyelamatan satwa, Rehabitasi satwa, ekosistem, Konsevasi.
Source Lengkap : unib.academia.edu/elangrimba