Friday, April 13, 2012

Titik Nadirku ! Sebuah Jalan Sepi


Tempat kau bisa tertawa, tapi tidak sepenuhnya tempat kaupun bisa menangis namun tidak sehabis air mata ( nek ra salah dari Sang - K.Gibran ) 

Jika rentang waktu (time frame) hidupmu digambarkan dalam bentuk grafik garis (sumbu X adalah waktu dan sumbu Y adalah posisi gejolak naik-turun kehidupanmu), pastilah akan tergambarkan garis naik dan garis turun dalam cerita (alur) kehidupanmu. Dan dalam grafik itu, pasti ada titik tertinggi (highest point) yang menggambarkan kebahagiaan/kesuksesan hidupmu, dan pasti ada titik nadir terendah (lowest point) yang menggambarkan kesuraman/kesedihan/kesulitan dalam hidupmu. (soal kurva masih nempel pelajaran Ekonomi mikro)

Wong kui urip koyok roda delman..... iso neng duwur , iso neng ngisor mijak telek, Kadang kita berada di posisi zenith, namun kadang kita justru berada di titik nadir. Ketika kita berada di titik ini, kadang kala kita merasa sebagai orang yang paling susah dan paling menderita. (Nasehat orang pun kadang seperti harapan baru).

Bagaimana Titik Tertinggi sudah pasti banyak kisah tentang keberhasilan, kebahagian, namun bagaimana tentang Titik nadir terendah dalam kehidupan anda ? (Nasehat orang pun kadang kita anggap angin lalu.)

Bagaimana sikap dan tindakan kamu pada waktu itu ? bagaimana pada titik terendah tersebut ketika bisa mengambil keputusan untuk keluar dari keputus asan, !

”Sabar”, ”Ikhlas”, dan ”Tawakal”. Tiga kata ini sering kali kita dengar ketika orang coba memberi empati pada keadaan kita. "Klise Memang! Tapi memang itulah yang bisa kita lakukan untuk terus menjalani hidup di kala cuaca kurang bersahabat.

Sebuah pengalaman yang berharga ketika saya berjuang ditengah bencana ataupun ikut serta menjadi korban dari sebuah bencana, ada banyak kisah tentang titik nadir yang saya temui, kisah sebatang kara, kisah kehilangan harta benda dan kisah lainya....

Sebuah sari pati yang bisa diambil ternyata saya kecil di hadapnmu gusti allah,...aku yakin tentang kematianmu dan itu pasti karena itu takdirmu. namun entahlah disaat aku merasakan ditengah ancaman kematian itu aku merasakan bahwa sungguh besar kuasamu itu, bukan aku merasakan sombong atau ke angkuhan namun di saat itulah sebuah renungan antara rasa takut dan rasa yang tidak berasa lagi dirasakan...itulah kuasamu gusti.

“ilmu” jiwa ini telah membantu orang-orang tidak hanya survive tetapi mengaktualisasikan diri dalam menghadapi gelombang kehidupan.

Banyak falsafah yang terkandung dalam pemikiran Jawa, namun tidak diakui sebagai falsafah tetapi “hanya”sebagai cara hidup, jadi namanya “kejawen”, kalau itu menyangkut hubungan dengan Tuhan disebut“kebatinan”, kalau usaha mengatur lingkungan ya namanya“klenik”.Jadi Psikologi Jawa itu ya parapsikologi, pelaku-pelakunya jadi paranormal ahli parapsikologi. Untungnya (atau malah celakanya) sekarang ini orang tengah membiarkan munculnya dukun-dukun santhet dan menyebutnya sebagai paranormal ahli parapsikologi.

Bila kebudayaan dianggap membantu manusia dalam memaknai hidupnya,maka kepribadian orang per orang pun tergantung pada kebudayaan di mana ia tumbuh kembang sebelumnya. Kepribadian adalah subjektivikasi dari kebudayaan,sementara kebudayaan adalah objektivikasi dari kepribadian.Telaah psikologi kebudayaan membentuk gugusan-gugusan berdasarkan bagaimana dan untuk apa mereka mengkaji kebudayaan: sebagai konteks, sebagai pokok,untuk menemukan universalitas maupun membangun identitas.

diatas adalah sebuah gambaran tentang hidup....namun pastinya yg kita jalanin ini adalah sebuah rencana yang pada prosesnya rencana itu harus berimprofisasi dengan keadaan waktu dan situasi yang ada
Yah Dalan urip seseorang itu memang ndak selalu bisa diduga. Banyak hal yg kita temui sekarang bisa jadi di luar skenario cita2 awal kita.Modifikasi , penyesuaian bisa jadi harus kita lakukan saat rencana masa depan sedang kita jalani.

Malah sering terjadi apa yg kita hadapi,nikmati ataupun kita jauhi pada mulanya ndak ada dalam bayangan masa muda kita. conto sing gampang ya sing tak alami :

- Wektu cilik mbiyen pengine nek sudah besar bisa dadi tentara, kok saiki malah mburuh ngurus kewan dadine (2003-2010).. berjalannya waktu ra due penggawean,...entok masukan dan arahan konco dan juga kekasih akhire saiki dadi petani ning kuto....dodolan iwak, ingu iwak...tak terbayang sarjana kok uripe ngene....bukan menyesal ataupun merasakan apa yang di berikan gusti allah tidak di syukuri namun ternyata hidup itu tak sekedar membuka mata, berjalanya menuju sore dan menutup mata menanti datangnya pagi.

- Pengine urip nyaman nek iso neng kuto cilik yogjo , lah kok sekarang malah wira-wiri malang jakarta nglesot neng sepur gajayana (2003-2010). berjalananya waktu lah kok urip neng ibu kuto nglesot wara-wiri jakarta bekasi tindak isuk mulih tengah malam.

Saiki (2014-2016) gawene isik ndulin neng alas, golek ketek, ndang ngolek bojo 'Opo'o

Wis ndak keitung berapa banyak wong sing nyambut gawe golek urip sing ndak sesuai sama pendidikannya. Jangankan pekerjaan, wong perilaku ideologi saja bisa berubah, menggok dari idealisme awal kok .

Sudah banyak priyagung sing dulunya waktu muda jadi pendekar kebenaran, jagoan wong cilik, ataupun satria penentang kaum borjuis sekarang bisa jadi antek pemilik modal sampai dadi super borjuis muda lho.

Cita2 sih sah-sah wae ning realita sehari2 yg kita temui sok-sok malah lebih menentukan arah kejadian masa depan kita. Mungkin wae kita berangkat dari turunane wong alim sing memegang teguh perilaku santun,tertata, mapan.

Ning begitu keluar rumah ? yg ada di depan mata malah sok-sok beda adoh. Penuh persaingan, penindasan,kemunafikan ndak lagi hitam putih.

Jadi ya ndak aneh kalau saat-saat nom-noman ada kegelisahan dalam diri kita.Nek orang sekarang nyebutnya “masa mencari jati diri” , perilaku dan tindakane diluar perkiraan ,serba ndak puas,serba ndak percaya sama nilai2 sing mapan malah terkadang rada nerak agama.

Pengine nggawe tafsir anyar ttg bentuk dan fungsi nilai2 lama lan agama. Senenge sing nyrempet2 bahaya tur rada nakal , nakal secara konseptual,cultural maupun seksual.

Dulu saya juga seneng nindakke perilaku sing mungkin ndak begitu sesuai sama tataran nilai sing adiluhung,mulai mbolos kuliah pirang2 sasi ( semester ), mblayang mrana-mrene srawung karo wong2 sing dianggep ora nggenah, nek ada sedikit rejeki ya ngombe2.

Kuliah jadi ndak menarik ( disamping memory otakku ndak iso nangkep pelajarane, suasanane juga mboseni ) pilih munggah gunung urip neng alas.

Timbang neng kampus ketemu kanca mung ngomongke sing mboseni : ekonomi, evaluasi proyek, dll, mending nyawang –ngobrol karo bang bas ndelo sunset neng pantai panjang ditemani cap kucing .

Wis mesti itu semua bukan kelakuan apik sing bisa dicontoh ,sebuah jalan yg ndak populer. Ning kadang-kadang dalam hidup, kita harus melewati fase sing kaya gitu.

Fase yg akan memperlebar cakrawala pandangan dan mempertebal pemahaman kita thd sesama. Orang lain mungkin berpendapat bahwa fase itu adalah saat yg penuh kesia-siaan, penuh dosa,kotor dsb, bahkan akan mencibirnya mungkin.

Dalam banyak hal menempuh jalan yg tak populer adalah berat dan penuh resiko. Berlainan dgn jalan umum yg lurus cenderung nyaman dan aman ( sekolah sing pinter----sregep sinau-----bergaul karo cah sekolahan ---juga orasah neko2 --- dadi wong alim ----terus kerja sesuai bidangnya dan seterusnya ).

Tapi disamping resiko yg ada ,pilihan hidup yg ndak populer juga menawarkan kelebihan –kelebihan dan daya tarik. Disamping tantangan yg memang sesuai naluri manusia ,jalan yg ndak populer juga memberi kita pengalaman yg luar biasa ( pengalaman spiritual sampai seksual ) dan kekayaan batin melimpah.

Pengalaman dan kekayaan batin ini nek menurut saya mahal harganya mas, ndak bisa kita dapatkan kalau kita cuman berani manjalani hidup sebagaimana seharusnya, sesuai tuntunan yg umum-umum.

Pengalaman dan kekayaan batin ini membuat kita lebih paham dan dalam untuk menghayati kesejatian urip : - bukankah rasa syukur atas rejeki yg kita miliki ndak akan sebesar mereka yg pernah kelaparan ?

 - bukankah penyesalan kita tak sedalam mereka yg telah menyadari kesalahannya ?
“ Ndak ada yg benar2 baik dan benar2 buruk neng ndonya ini, menyenangkan ataupun menyedihkan kejadian yg kita alami , semua pasti berguna selama kita mencermatinya” 
Lentera Merah My web Lenteramerah https://pojoklenteramerah.blogspot.co.id/