Menarik buat saya membaca sebuah dokumen-dokumen tua, baik itu majalah, buku, kitab-kitab yang ternyata ada banyak beradaban yang telah maju di jaman itu mengenal tulis, contohnya Kitab Taurat ini yang saya dapatkan dalam sebuah blogger koleksi buku, ditampilkan sebuah kitab yang bukan menggunakan bahasa arab, namun bahasa jawa dengan tulis jawa yang ngoko (alus). pertanyaanya apakah di jaman itu juga ada penyampai siar agama yang di anut oleh Musa ? atau memang para sunan juga mengenalkan kitab-kitab yang di akui dalam agama islam kepada santri-santrinya.?
Sebuah Koleksi Rare book 'yang berjudul 'Kitab Suci Zabur & Tauret, aksara Jawa', Kitab ini kental aroma 'Ilmu Tua'
nya, misalnya buku 'Wejangan Nabi Khaidir', buku 'Wejangan Sunan Giri
dan Sunan Kalijaga', buku 'Ilmu Makrifat'.
Kitab Tauret bagian 5 bab 6 ayat 4.
Nah inilah gambar buku Tauret aksara Jawa, halaman 612 (kiri) dan 613 (kanan). Disitu tertulis (sdh translierarsi, warna merah paling atas) selain nomer halaman, juga ditengah halaman ditulis 'Kitab Toret', 'kang kaping gangsal' (bagian ke 5), bab 6, dibawahnya barisan paling kiri halaman ada nomer ayat.
Gambar dibawah adalah pembesaran dari halaman 612, khusus bagian 5 bab 6 ayat 4 & 5.
Transliterasi warna merah sbb. :
"Eh Israil pada ngrungokena, Pangeran Allah (i)ku mung Pangeran Siji". (bagian 5, bab 6, ayat 4)
Hai Israil semua pada dengar ya, Tuhan Allah itu hanya Tuhan yang Satu.
"Sarta kowe atresna ha marang Pangeran Allah mu, kalawan trusing atimu, lan trusing nyawamu, apadene trusing karosanmu". (bagian 5, bab 6, ayat 5)
Dan kamu harus mencintai Tuhan Allah, sepenuh hatimu, sepenuh nyawamu dan dengan sekuat tenagamu.
Ternyata sejak jaman Nabi Musa, memang
sudah diajarkan perihal Ke Esaan Allah. Nggak salah azas negara kita
'Pancasila' meletakan 'Ketuhanan Yang Maha Esa' ditempat paling utama
Sumber
Sumber
Taurat mengandung bahasa Jawa berarti Taurat tidak Asli. Sedangkan Alquran di seluruh dunia menggunakan Bahasa Arab.
ReplyDelete