Net |
Suasana baru, secangkir Kopi dan cerita malam, Karena 1 cerita bisa berjuta makna.
Kopi arang atau disebut kopi joss, ah sudah hitam kau tambah lagi arang hitam yang membara. Ini cerita tentang kopi joss, pertama kali menyuruput di bulan oktober 2010, saat erupsi Merapi, kami diajak sesama rekan tim regu penyelamat yang berasal dari kota jogja , sejenak menghilangkan lelah dengan duduk lesehan di utara stasiun tugu. Mungkin kalau lesehannya di selatan stasiun tugu agak lain pastinya bukan kopi Joss tapi kopi pangku.
Awalnya kaget, dan baru tau ternyata ini bukan trend baru, tapi emang sudah lama kopi arang atau di sebut kopi joss ini beredar di kota jogja ini, bahkan kata senior dokter hewan pakde sugeng, sudah tahun 1970an mas sejak saya kuliah sudah ada.
Di luar negeri, Kopi Joss dikenal dengan nama The Charcoal Coffee. Mungkin karena unik penyajiannya yang original itu, dimana arang yang membara di angkat dari tungku dengan menggunakan capit langsung mak jlebb masuk dalam gelas, jadi terlihat seperti atraksi debus dalam meracik kopi, yang pertama saya suka adalah kebulan asap yang beraroma khas, susah diartikan dalam kata-kata yang pasti aroma kopinya kuat.
Saya pikir akan merusak citra rasa kopi, namun ternyata tidak, asam cafeinnya saja yang menurut saya terasa berkurang, logika ilmiah arang adalah karbon aktif yang mampu menyerap polutan atau racun, mungkin reaksi kimiawi yang terjadi dalam secangkir kopi arang ini adalah penawar cafein yang tradisional.
Banyak produk farmasi yang berbahan dasar dalam membuat antiracun yang menggunakan arang, dalam bentuk suspensi tablet kunyah, cairan, pil dan bubuk. Produknya meliputi Diarrest, Donnagel, EZ-Char, Kaopectate, Kaopek dan Actidose-Aqua. So, saya rasa aman, hemmm nikmatnya lain.
Kawan yang berhenti ngopi karena punya maag akut, tersugesti menyeruput dan tak ada reaksi dari si empunya perut, mungkin saja si maag lagi tidak mau kambuh, atau bisa jadi karbon aktif yang membara itu memang bereaksi dalam mengurangi asam kafein.
Cerita kopi joss atau kopi arang ini, menjadi seru dan asik malam itu, karena merapi ternyata belum usai dengan letusan pertamanya. (#Catatan2010)
Malam ini, Rasanya ingin menjadi barista meracik kopi joss dalam atap mega bintang, berteman selimut kabut, bukit barisan. Namun apala daya kopi dan gula tersedia, nesting tertinggal.