
Burung
 Kacamata Enggano atau dalam bahasa inggris disebut Enggano White-eye, 
dan penyebutan dalam nama latin Zosterops salvadorii (A. B. Meyer & 
Wiglesworth, 1894), secara International spesies ini telah masuk Daftar 
merah IUCN dengan Resiko Rendah (LC),
Walau
 Resiko Rendah dan tidak masuk dalam daftar satwa dilindungin secara 
hukum PP no 7 th 1999, spesies ini adalah jenis burung endemik, artinya 
di dunia hanya di temukan di pulau Enggano.
أَلَمْ
 تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ 
وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ ۗ 
وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Tidaklah
 kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan
 di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing 
telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya [1044], dan Allah Maha 
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. An. Nur : 41)
[1044] Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah.
أَلَمْ
 يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا 
يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ 
يُؤْمِنُونَ (79)
Artinya:
Tidakkah
 mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa 
bebas. Tidak ada yang menahannya selain dari pada Allah. Sesungguhnya 
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran 
Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (16: 79)
Ayat
 ini mengingatkan kembali nikmat-nikmat ilahi, salah satunya adalah 
nikmat burung-burung. Allah berfirman, terbangnya burung-burung di 
langit merupakan tanda-tanda kekuasaan Tuhan.
Allah
 menciptakan makhluk yang dapat terbang di langit. Terkadang terbang 
bersama kelompoknya dan kadang-kadang terbang sendirian, begitu juga 
kadang terbang secara teratur dan kadang tidak.
Allah
 menciptakan burung-burung memiliki sayap yang sesuai dengan berat badan
 dan kondisinya sudah disesuaikan sedemikian rupa agar dapat terbang 
dengan mudah.
Secara ilmiah bahwa mahluk hidup seperti tumbuhan dan satwa beribadah dengan menjalankan fungsi ekologis di alam
Kacamata Enggano | Enggano White-eye | Zosterops salvadorii (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1894)
Burung ini berukuran Kecil (11 cm.), Punggung berwarna zaitun, dada kuning, bagian sisinya abu-abu muda, dan perut putih-krem.
Iris coklat; paruh dan kaki hitam.
Mirip Kacamata biasa ras Z. p. buxtoni namun warna bulu bagian perut putih krem
Suara
Mirip Kacamata biasa.
Persebaran dan ras
Merupakan jenis burung Endemik atau hanya ditemukan hidup di P.Enggano, lepas pantai P.Sumatera.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum, mudah ditemukan dan mirip Kacamata biasa.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: –
Perlindungan: –
Ancaman
Penangkapan
 burung ini, sering dilakukan oleh warga dengan cara di jaring 
menggunakan jala kabut atau jala ikan, di masukan dalam wadah keranjang 
buah dan diperdagangkan di kota Bengkulu, biasanya perdagangan meningkat
 di bulan-bulan kemarau, sama seperti jenis-jenis burung khas enggano 
lainnya, seperti Beo, Betet ekor panjang dan Anis Enggano.
Foto
 : saat pedagang memindahkan dari kapal ke penampungan yang ada di dekat
 pelabuhan, dalam pengiriman biasanya 1 buah keranjang buah berukurab 
50x30cm berisikan 20-30 ekor. Dengan harga jual di kota Bengkulu Rp 
25.000-50.000

Burung
 Kacamata Enggano atau dalam bahasa inggris disebut Enggano White-eye, 
dan penyebutan dalam nama latin Zosterops salvadorii (A. B. Meyer & 
Wiglesworth, 1894), secara International spesies ini telah masuk Daftar 
merah IUCN dengan Resiko Rendah (LC),
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya [1044], dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. An. Nur : 41)
Walau
 Resiko Rendah dan tidak masuk dalam daftar satwa dilindungin secara 
hukum PP no 7 th 1999, spesies ini adalah jenis burung endemik, artinya 
di dunia hanya di temukan di pulau Enggano.
أَلَمْ
 تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ 
وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ ۗ 
وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya [1044], dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. An. Nur : 41)
[1044] Masing-masing makhluk mengetahui cara shalat dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah.
أَلَمْ
 يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا 
يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ 
يُؤْمِنُونَ (79)
Artinya:
Tidakkah
 mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa 
bebas. Tidak ada yang menahannya selain dari pada Allah. Sesungguhnya 
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran 
Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (16: 79)
Ayat
 ini mengingatkan kembali nikmat-nikmat ilahi, salah satunya adalah 
nikmat burung-burung. Allah berfirman, terbangnya burung-burung di 
langit merupakan tanda-tanda kekuasaan Tuhan.
Allah
 menciptakan makhluk yang dapat terbang di langit. Terkadang terbang 
bersama kelompoknya dan kadang-kadang terbang sendirian, begitu juga 
kadang terbang secara teratur dan kadang tidak.
Allah
 menciptakan burung-burung memiliki sayap yang sesuai dengan berat badan
 dan kondisinya sudah disesuaikan sedemikian rupa agar dapat terbang 
dengan mudah.
Secara ilmiah bahwa mahluk hidup seperti tumbuhan dan satwa beribadah dengan menjalankan fungsi ekologis di alam
Kacamata Enggano | Enggano White-eye | Zosterops salvadorii (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1894)
Burung ini berukuran Kecil (11 cm.), Punggung berwarna zaitun, dada kuning, bagian sisinya abu-abu muda, dan perut putih-krem.
Iris coklat; paruh dan kaki hitam.
Mirip Kacamata biasa ras Z. p. buxtoni namun warna bulu bagian perut putih krem
Suara
Mirip Kacamata biasa.
Persebaran dan ras
Merupakan jenis burung Endemik atau hanya ditemukan hidup di P.Enggano, lepas pantai P.Sumatera.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum, mudah ditemukan dan mirip Kacamata biasa.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: –
Perlindungan: –
Ancaman
Penangkapan
 burung ini, sering dilakukan oleh warga dengan cara di jaring 
menggunakan jala kabut atau jala ikan, di masukan dalam wadah keranjang 
buah dan diperdagangkan di kota Bengkulu, biasanya perdagangan meningkat
 di bulan-bulan kemarau, sama seperti jenis-jenis burung khas enggano 
lainnya, seperti Beo, Betet ekor panjang dan Anis Enggano.
Foto
 : saat pedagang memindahkan dari kapal ke penampungan yang ada di dekat
 pelabuhan, dalam pengiriman biasanya 1 buah keranjang buah berukurab 
50x30cm berisikan 20-30 ekor. Dengan harga jual di kota Bengkulu Rp 
25.000-50.000

