3 hal jika manusia itu di Nasihati,
1.menerima
2.menelaah dan kemudian hari tersadar dan teringat akan nasihat itu serta melaksanakannya.
3.masuk telinga kiri keluar telinga kanan, marah, menyimpan dendam dan dengki.
2.menelaah dan kemudian hari tersadar dan teringat akan nasihat itu serta melaksanakannya.
3.masuk telinga kiri keluar telinga kanan, marah, menyimpan dendam dan dengki.
Itulah sifat dasar manusia,
Lalu kalau seorang ulama yang menasihati bagaimana ?
1. Nurut dan sendiko dawuh kyai
2. Diam dan menghindari sang ulama untuk agar tidak bersapa atau bertatap muka kembali pada sang ulama.
3. Diam mencerna, dan menelaah dan kemudian hari melaksanakan nasihat tersebut.
2. Diam dan menghindari sang ulama untuk agar tidak bersapa atau bertatap muka kembali pada sang ulama.
3. Diam mencerna, dan menelaah dan kemudian hari melaksanakan nasihat tersebut.
Lalu bagaimana jika itu pimpinanmu yang menasihatimu
1.segera melaksanakan nasihat itu
2. Diam mencerna dan membuat argumentasi jika nasihat itu tidak sesuai dengan logika dan real pekerjaan
3. Siap boss karena takut pada si pimpinan
2. Diam mencerna dan membuat argumentasi jika nasihat itu tidak sesuai dengan logika dan real pekerjaan
3. Siap boss karena takut pada si pimpinan
Lalu bagaimana jika istri atau suami yang menasihati
1.menurut karena demi keutuhan keharmonisan keluarga.
2. Diam, mencerna dan perdebatan ke arah postif
3. Marah, dan pisah ranjang
2. Diam, mencerna dan perdebatan ke arah postif
3. Marah, dan pisah ranjang
Itulah dinamika hidup dan kehidupan.... nasihat itu adalah asupan gizi bagi orang orang yang beriktiar, dan akan selalu mendengarkan dan mencerna segala nasihat, walaupun sakit dan pedih nasihat itu ya yang pasti untuk kebaikan, itulah makna meluruskan besi yang bengkok, harus di bakar, di tempa, dan kembali kokoh di saat lurus.
Orang yang tertutup hatinya dan dibutakan matanya adalah orang orang yang jauh dari rahmat dan ke berkahan serta kesuksesan.
Dan buat saya nasihat itu adalah air yang mengisi dahaga di saat haus, wejangan wejangan yang mengalir dari setiap orang, bahkan dari pinggiran jalanpun adalah anugrah, yang artinya masih ada yang mengingatkan saya dan mata hati saya masih terbuka.
Wejangan itu, seperti ilmu yang buat saya serasa rindu jika lama tak jumpa, selalu ingin menyapa dan berdiskusi menggali segala makna dari apa yang disampaikan.
Alhamdulilah, puji syukur hanya itu yang terucap dalan hati.