Thursday, March 12, 2015

Hai Wanita, Apakah Kalian Pendaki Gunung ?

 

Apakah wanita mampu mendaki gunung?
Apakah kamu juga mampu mendaki gunung? Kenapa?
Apakah mendaki gunung hanya dapat dilakukan oleh saya kaum para pria saja?


Menurut catatan banyak kaum wanita di dunia, dan juga di Indonesia membuktikan  tangguh  dan  ulet  mendaki gunung seperti halnya kaum pria. Bahkan prestasi para wanita yang berusia antara 40-50 terbukti benar-benar tangguh dan ulet berprestasi.

Dengan demikian, mendaki gunung adalah kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua pihak baik laki, wanita, tua ataupun muda. Semua itu tergantung pada kesiapan kita baik fisik mental maupun naluri. Semangat dan tekad merupakan hal utama bagi diri kita masing-masing, yang terus berusaha agar yakin bahwa kita akan mampu mel- akukan jauh lebih baik dalam pendakian selanjutnya.



Mendaki gunung merupakan kegiatan olahraga yang sangat menyenangkan, untuk kesehatan maupun untuk kepuasan  batin.  Hobi  pendakian  gunung,  sebagaima- na kegiatan di dalam alam bebas lainnya, selalu penuh petualangan yang menantang dan ekstrim. Pemahaman medan dan rute perjalanan merupakan hal yang sangat penting di perhatikan. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung perlu ada lebih dari satu orang yang benar-benar menguasai medan dan rute pendakian.

Dengan demikian mendaki gunung bisa dilakukan oleh siapapun baik Pria, Wanita, Tua dan Muda. Semua itu tergantung dari kesiapan fisik mental maupun naluri. Semangat merupakan hal yang paling penting yang harus diterapkan agar kita bisa jauh lebih baik dari pendakian-pendakian sebelumnynya. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan persiapan yang matang, baik fisik maupun mental, perlu diperhatikan perbekalan yang di bawa oleh pendaki antara lain tas ransel ( carier ), slipingbag, jaket, jas hujan, senter, sepatu tracking pakain ganti dan yang paling penting adalah tenda untuk bermalam.

If you cannot understand that there is something in man which responds to the challenge of this mountain and goes out to meet it, that the struggle is the struggle of life itself upward and forever upward, then you won't see why we go. What we get from this adventure is just sheer joy. And joy is, after all, the end of life. We do not live to eat and make money. We eat and make money to be able to live. That is what life means and what life is for.” 

Jika Anda tidak dapat memahami bahwa ada sesuatu dalam diri manusia yang merespon tantangan gunung ini dan pergi keluar untuk memenuhi kebutuhan itu, bahwa perjuangan adalah perjuangan hidup itu sendiri ke atas dan selamanya atas, maka Anda tidak akan melihat mengapa kita pergi. Apa yang kita dapatkan dari petualangan ini hanya semata-mata sukacita. Dan sukacita adalah, setelah semua, akhir kehidupan. Kita tidak hidup untuk makan dan menghasilkan uang. Kami makan dan membuat uang untuk bisa hidup. Itulah yang berarti hidup dan untuk apa hidup ini .

― George Mallory, Climbing Everest: The Complete Writings of George Mallory

“The harder you fall, the heavier your heart; the heavier your heart, the stronger you climb; the higher your pedestal.” ― Criss Jami, Killosophy

"Semakin keras Anda jatuh, hatimu yang berat; jantung Anda lebih berat, semakin kuat Anda naik; semakin tinggi kaki anda menapak. "- Criss Jami, Killosophy

Climb every mountain, ford every stream, follow every rainbow, 'will you find your dream.

Dian Fossey
Ada sosok yang memberikan inspirasi saya, soal pendakian soal profesi dan soal keberanian, dia sosok wanita hebat. dialah wanita petualang yang menginspirasi saya, dia wanita biasa-biasa dia bukan pendaki tapi dedikasinyaluar biasa dalam pekerjaan dan profesinya sebagai peneliti Gorila, dialah Dian Fossey, seorang ahli zoologi terkenal karena penelitian gorila di hutan pegunungan Rwanda dari tahun 1960 hingga tahun 80-an, dan Dian Fossey pantas disebut pahlawan dalam perlindungan gorila di dunia  Hidup di pedalaman pegunungan Rwanda afrika yang saat itu dilanda konflik perang saudara, bersama gorila gunung hampir dua puluh tahun. Dia mendedikasikan separuh sisa hidupnya dan meninggal karena dibunuh karena usahanya untuk melindungi kelestarian GORILA. Diana melihat masa depan yang suram bagi populasi gorila di alam karena perburuan yang tidak terkendali, dan dia membuat misinya untuk membawa perhatian dunia terhadap penderitaan gorila gunung yang tersisa.



 Sengaja saya menulis ini, agar berpikir apa yang kamu senangi dengan hobby mendaki atau petulanganmu tak hanya pelampiasan bahwa kamu sebagai wanita bisa dan sanggup mencapai puncak, melawan segala ketakutan kebanyakan wanita-wanita mall, wanita-wanita yang biasa memanjangkan alis mata.

Bahwa kalian adalah wanita super dan wanita hebat dengan segala aktivitas petualanganmu, namun lebih hebat lagi jika di saat kamu berpetualang, disaat kamu mendaki ada karya yang kamu hasilkan, karya itu dapat tertuang bagaimana kalian dapat mengabdikan pada tempat kalian beraktivias, habitat dimana kalian temukan burung-burung, bunga-bunga dalam rimba belantara, ikan-ikan diantara terumbu karang itulah "karya yang harus kalian ciptakan, bukan soal pendakianya", dan hingga semua itu akan datang pada suatu massa, sumur dapur dan kasur yang akan kalian hadapi sehari-hari, kalian punya cerita pada anak-anakmu bahwa bunda adalah bukan pendaki gunung biasa.

for all my brother and sister 

No comments:

Post a Comment

Lentera Merah My web Lenteramerah https://pojoklenteramerah.blogspot.co.id/